Rabu, 20 September 2017

CHELSEA FOOTBALL CLUB


Sejarah Awal Berdiri Klub Chelsea - Inggris



Sejarah Awal Berdiri Klub Chelsea - Inggris - Chelsea Football Club atau lebih sering di kenal dengan nama The blues (the pensioners) merupakan klub sepak bola inggris yang bermarkas di London. Didirikan oleh H.A.Mears pada tahun 1905, dan sudah memiliki stadion sendiri yaitu Stamford bridge  terletak di London ynag berkapasitas kurang lebih 42.360 penonton.

Chelsea sendiri sudah mengisi sejarah dunia persepakbolaan inggris dan mengalami  kesuksesan beberapa kali.

Pada tahun 1904 H.A. Mears mengakuisi stadion atletik Stamford Bridge dengan tujuan mengubah menjadi stadion sepak bola. Ia kemudian merencanakan pendirian sebuah klub sepak bola baru setelah tawaran yang diberikan kepada Fulham untuk menggunakan stadion tersebut ditolak.

Mengingat telah ada sebuah klub bernama Fulham, nama Chelsea yang merupakan sebuah kota kecil yang berdekatan dengan stadion dipilih sebagai nama klub baru tersebut. Nama-nama lain seperti Kensington FC, Stamford Bridge FC dan London FC sempat dipertimbangkan untuk dipilih.

Chelsea didirikan pada 10 Maret 1905 di sebuah pub The Rising Sun (kini restoran The Butcher's Hook)dan pertama kali bermain pada kompetisi Football League.

John Robertson seorang pemain timnas Skotlandia berusia 28 tahun saat itu dipilih merangkap jabatan pemain-manajer pertama Chelsea.

Sejumlah pemain direkrut dari berbagai klub untuk memperkuat tim, seperti penjaga gawang William "Fatty" Foulke dari Sheffield United, Jimmy Windridge dan Bob McRoberts dari Small Heath, dan Frank Pearson dari Manchester City.

Pertandingan pertama mereka terjadi pada 2 September 1905, sebuah laga tandang menghadapi Stockport County. Chelsea kalah dengan skor 0–1.Sedangkan pertandingan kandang pertama mereka adalah sebuah kemenangan 4–0 pada laga persahabatan menghadapi Liverpool. Robertson juga merupakan pencetak gol pertama Chelsea pada laga kompetitif saat kemenangan 1–0 atas Blackpool.

Chelsea mengalami sejumlah promosi-degragasi pada Divisi Satu dan Divisi Dua Liga Inggris setelah berhasil meraih promosi ke Divisi Satu pada musim kedua mereka. Pencapaian terbaik mereka pada tahun-tahun awal adalah berhasil melaju hingga ke babak final Piala FA 1915 namun dikalahkan Sheffield United di Old Trafford dan saat mengakhiri Divisi Satu pada posisi tiga klasemen akhir tahun 1920.

Chelsea memiliki reputasi mendatangkan pemain-pemain terkenal dan jumlah penonton yang besar, tapi kesuksesan masih belum menghampiri mereka pada masa-masa Perang Dunia I dan II.

Mantan penyerang Arsenal dan Inggris Ted Drake menjadi manajer pada tahun 1952. Drake mulai memodernisasi klub baik di dalam dan di luar lapangan. Ia mengganti logo Chelsea pensioner, meningkatkan sistem pelatihan dan pembinaan tim usia muda, dan memperkuat kedalaman tim dengan kelihaian mendatangkan sejumlah pemain dari divisi-divisi bawah dan liga-liga amatir hingga berhasil membawa Chelsea meraih trofi juara pertama mereka, gelar juara Divisi Satu Liga Inggris 1954–55.

Pada musim berikut, UEFA mengadakan kejuaraan antar klub juara liga di Eropa, Piala Champions, namun ketidak setujuan otoritas Liga Sepak Bola Inggris dan FA membuat Chelsea menarik diri dari kejuaraan tersebut sebelum dimulai.Chelsea gagal melanjutkan kesuksesan tersebut dan hanya menjadi penghuni papan tengah klasemen liga pada dekade 1950an. Drake dipecat pada tahun 1961 dan digantikan oleh Tommy Docherty yang merangkap jabatan pemain-manajer.

Chelsea kembali menjadi juara Liga Utama Inggris 50 tahun kemudian, yaitu pada tahun 2005, pada masa jabatan manajer Jose Mourinho (2004 - 2007), yang saat itu mendapat dukungan penuh dari pemilik miliuner minyak berkebangsaan Rusia, Roman Abramovich.

Pada tahun yang sama (2005), Chelsea juga menjuarai Piala Carling dengan mengalahkan Liverpool. Selanjutnya pada tahun 2006, Chelsea kembali berhasil menjuarai Liga Utama Inggris. Dan pada tahun 2007, Chelsea juga kembali berhasil menjuarai Piala Carling setelah mengalahkan Arsenal 2-1 dan menjadi juara Piala FA setelah mengalahkan Manchester United 1-0 lewat babak perpanjangan waktu.

Tapi karena beberapa penampilan yang buruk pada awal kompetisi 2007/2008 ditambah dengan ketidak sesuaian dengan sang pemilik, akhirnya Jose Mourinho mengundurkan diri dari jabatan manager, dan kemudian digantikan oleh Avram Grant mantan manajer tim nasional Israel.

Diawal masa kepelatihan Grant, banyak kalangan yang memandangnya sebelah mata. Meski demikian, Avram Grant mampu membawa Chelsea menjadi treble runner-up yaitu di ajang Piala Carling sebelum dikalahkan Tottenham Hotspur dengan skor 2-1.

Disusul menjadi runner-up Liga Utama Inggris dibawah Manchester United dan menjadi runner-up di ajang Liga Champions setelah kalah adu penalti 6-5 dari Manchester United. Namun prestasi tersebut dianggap tidak cukup baik sehingga Grant terpaksa dipecat di akhir musim.

Pada akhir Januari 2009, Avram Grant digantikan oleh pelatih asal Brasil, Luiz Felipe Scolari. Namun, Scolari juga tidak mampu memberikan prestasi yang memuaskan. Sehingga pada akhir April 2009 mengalami nasib yang sama dengan Grant. Posisi kosong manajer Chelsea kemudian diisi oleh pelatih Rusia saat itu, Guus Hiddink, sampai akhir musim 2008–09. Pada akhir bulan Mei, sebelum meninggalkan Chelsea, Guus Hiddink memberikan kenangan manis dengan membawa gelar Piala FA kelima Chelsea.

Diawal musim kompetisi 2009–10, Chelsea mengumumkan Carlo Ancelotti sebagai manajer baru, dengan masa kontrak selama 3 musim. Ancelotti langsung memberikan gelar dengan membawa Chelsea menjuarai Community Shield 2009 setelah mengalahkan Manchester United dalam adu penalti.

Kemenangan dalam adu penalti tersebut merupakan pertama kalinya bagi Chelsea sejak 1998, saat Chelsea menghadapi Ipswich Town di Piala Liga. Pada akhir musim, Chelsea berhasil menjuarai Liga Utama Inggris dan Piala FA, yang merupakan pencapaian pertama dalam sejarah Chelsea.

Chelsea juga menjadi klub ketujuh yang berhasil mendapat rekor mengawinkan gelar Double winner tersebut. Striker Chelsea, Didier Drogba berhasil mendapatkan Golden Boot sebagai Pencetak Gol Terbanyak dengan torehan 29 gol. Pada pertandingan terakhir liga pada 9 Mei 2010, Chelsea mempermalukan Wigan dengan skor telak 8–0 dengan Drogba mencetak 3 gol.

Chelsea juga mencetak rekor menang mutlak 100% terhadap semua tim empat besar EPL (Manchester United, Liverpool, dan Arsenal). Pada musim keduanya, Ancelotti dipecat Chelsea pada Mei 2011 setelah kekalahan 1-0 dari Everton di pertandingan terakhir musim 2010–11.

Pada awal musim 2011–12, AndrĂ© Villas-Boas ditunjuk sebagai pelatih Chelsea.Setelah sejumlah hasil buruk yang dialami Chelsea, Villas-Boas dipecat pada bulan Maret 2012. Asistennya, Roberto Di Matteo yang merupakan mantan pemain Chelsea kemudian ditunjuk sebagai pelatih utama ad interim.

Dibawah arahan Di Matteo Chelsea menunjukkan hasil impresif dengan berhasil meraih gelar juara Piala FA untuk ketujuh kalinya dan Liga Champions UEFA untuk pertama kalinya dalam sejarah klub–yang sekaligus menjadi klub London pertama yang meraih gelar tersebut.


Catatan Prestasi Chelsea
 * Liga Utama Inggris ( 1954-1955 , 2004-2005 , 2005-2006, 2009-2010)
 * Piala FA           ( 1970,1997,2000,007,2009,2010 )
 * Piala Liga         ( 1965,1998,2005,2007 )
 * Piala Winners      ( 1971,1998 )


Sepuluh Hal Yang Wajib Diketahui Tentang Chelsea
1. Sejarah Chelsea sebagai klub sepakbola dimulai sejak 14 Maret 1905 saat berlangsungnya pertemuan di sebuah pub bernama The Rising Sun (yang sekarang dinamakan pub The Butcher's Hook). Beberapa nama yang sempat menjadi calon bagi klub ini adalah Stamford Bridge FC, Kensington FC, dan London FC hingga akhirnya Chelsea FC menjadi pilihan tetap.

2. Chelsea bermarkas di stadion Stamford Bridge yang secara resmi dibuka pada 28 April 1877. Stadion tersebut dirancang oleh arsitek asal Skotlandia Archibald Leitch yang juga merancang banyak stadion sepakbola lain di Inggris seperti Old Trafford (Manchester United), Celtic Park (Glasgow Celtic), Anfield (Liverpool), dan White Hart Lane (Tottenham Hotspur). Tadinya kapasitas awal Stamford Bridge dapat menampung 100 ribu penonton dan akhirnya mengalami berbagai perubahan hingga kapasitas akhir bagi 42.055 penonton sekarang.

3. Maskot Chelsea adalah seekor singa yang diambil dari logo klub mereka dan dinamakan Stamford The Lion. Kostum sang singa ini sempat hilang dicuri oleh dua orang pria dari Stamford Bridge pada Juli 2005.

4. Para pemain Chelsea pada tahun 1972 merekam lagu berjudul Blue Is The Colour dalam rangka penampilan mereka di final Piala Liga tahun itu. Rekaman tersebut berhasil menduduki peringkat kelima di UK Singles Chart dan menjadi salah satu lagu sepakbola di Inggris yang paling terkenal dan juga telah diadaptasi oleh beberapa penyanyi dan klub sepakbola lain di Republik Ceko, Kanada, Finlandia, dan Jepang.

5. Era tahun 70an dan 80an menjadi masa buruk bagi Chelsea karena mereka mengalami kesulitan keuangan karena rencana untuk membangun kembali Stamford Bridge. Akibatnya pemain bintang dijual untuk mendapatkan dana dan mereka terdegradasi ke Divisi Dua. Masalah lainnya datang dari hooliganisme sebagian suporter. Hingga akhirnya Ken Bates membeli Chelsea hanya dengan harga £1.

6. Peter Osgood, salah satu legenda Chelsea yang mendapatkan julukan King of Stamford Bridge, wafat akibat serangan jantung pada 1 Maret 2006. Abu hasil kremasinya kemudian dikuburkan di bawah titik penalti yang menghadap tribun Shed End di stadion Stamford Bridge dalam sebuah upacara yang dihadiri lebih dari 2.500 fans, pemain, mantan pemain, manajer, dan direktur Chelsea. Gol pertama yang dicetak dari titik penalti tersebut sejak upacara itu, dieksekusi oleh Andriy Shevchenko saat pertandingan melawan Aston Villa yang berakhir 4-4.

7. Chelsea telah lama menjadi tim yang selalu bergaya dan banyak terdiri dari pemain internasional luar Inggris. Posisinya yang berada di London membuatnya banyak mempunyai suporter dari kalangan selebriti. Berikut adalah beberapa di antaranya. Damon Albarn (vokalis Blur dan Gorillaz), penyanyi Bryan Adams, pemain NBA Kevin Garnett & Paul Pierce, penata rambut Vidal Sassoon, bos balap Formula 1 Bernie Ecclestone, sutradara dan mantan suami Madonna Guy Ritchie, aktris Renee Zellweger, dan rocker Billy Idol.

8. Rekor paling banyak tampil bagi Chelsea hingga saat ini masih dipegang oleh mantan kapten mereka Ron "Chopper" Harris yang bermain sebanyak 795 kali. Sedangkan jumlah gol yang paling banyak dicetak dimiliki oleh Bobby Tambling yang menyarangkan 202 gol dari 370 kali main. Dari pemain yang bermain bagi The Blues sekarang, hanya Frank Lampard yang menjadi paling banyak dari sisi tampil (392 kali) dan gol (121 gol). Selain itu, Chelsea juga memegang rekor terpanjang bermain di kandang tanpa kalah sebanyak 86 pertandingan di Liga Primer.

9. Secara total ada 21 gelar juara yang telah dimenangkan Chelsea hingga saat ini. Untuk gelar domestik, The Blues telah mencatat tiga kali juara Liga Primer/Divisi Satu Inggris, dua gelar juara Divisi Dua, empat kali juara Piala FA, empat kali juara Piala Liga, tiga kali memenangkan Community Shield/Charity Shield, dan dua kali juara Piala Full Members. Sedangkan di Eropa, Chelsea telah dua kali juara Cup Winners' Cup, dan satu kali juara Piala Super Eropa.

10. Sebelum mendapatkan julukan The Blues hingga sekarang, Chelsea juga sempat dijuluki The Pensioners (Pensiunan). Hal itu disebabkan logo klub mereka yang pertama kali menggunakan gambar seorang pensiunan anggota British Army yang tinggal di dalam Royal Hospital Chelsea. Logo tersebut baru akhirnya diganti pada 1952 atas perintah Ted Drake manajer Chelsea saat itu.




LEGENDA CHELSEA SEPANJANG MASA

1.Marcel Desailly
Marcel Desailly datang ke Chelsea dengan status pemain bintang. Sebelum berseragam The Blues, pemain internasional Prancis ini menyabet gelar Liga Champions bersama Olympique Marseille dan AC Milan serta Piala Dunia 1998 dengan Les Bleus.

Di awal kedatangan di Stamford Bridge, Desailly membantu tim yang ketika itu dibesut Denis Wise menyabet Piala Super UEFA.

Enam tahun berseragam biru, Desaille menjalin rekanan yang luar biasa bersama Frank Leboeuf dan menjadi salah satu pasangan terbaik dalam sejarah The Blues.

Dalam perjanalanannya, Desailly memberikan titel Piala FA setelah menumbangkan Aston Villa di partai puncak pada 2000. Dari 186 pertandingan di semua kompetisi, Desailly membukukan tujuh gol untuk The Blues.

Desailly kemudian meninggalkan Stamford Bridge pada 2004 untuk bergabung dengan klub Qatar, Al-Gharafa. Dia mungkin tidak merasakan era keemasan di bawah asuhan Jose Mourinho, tapi usahanya menjadi mentor untuk John Terry bisa dirasakan sampai sekarang.



2.Dennis Wise
 Chelsea menebus Dennis Wise dari Wimbledon FC (sekarang Milton Keynes Dons) pada 3 Juli 1990 seharga £1.6 juta, yang ketika itu menjadi rekor transfer klub. Selama 11 tahun membela Chelsea, mulai 1999-2001, sang gelandang serba bisa menjadi pemain keenam dengan penampilan terbanyak sepanjang sejarah klub, tampil 445 kali dan mencetak 76 gol.

Salah satu gol paling dikenang dari Wise adalah ketika golnya menyamakan kedudukan melawan AC Milan di babak penyisihan grup awal Liga Champions, 26 Oktober 1999, sekaligus menggagalkan ambisi I Rossoneri melaju ke babak berikut.

Kesuburan Wise di depan gawang dibuktikan dengan mengukuhkan diri sebagai topskor klub di musim 1991/92 dengan 14 gol dari lini tengah. Wise juga mengapteni The Blues yang memenangkan serangkaian gelar: Piala FA pada 1997 dan 2000, Piala Liga pada 1998, Piala Winners pada 1998. Wise dua kali menyabet penghargaan pemain klub terbaik pada 1998 dan 2000 bekat konsistensinya di lapangan hijau.

Wise kemudian dilepas ke Leicester City pada 25 Juni 2001 seharga £1,6 juta karena manajer anyar Cladio Ranieri ingin mengurangi rata-rata usia pemain.

Selain kontribusi di lapangan, Wise juga dikenal sebagai figur kontroversial di luar lapangan, bahkan Sir Alex Ferguson menyebutnya bisa "memulai perkelahian di dalam rumah kosong". Kariernya di Chelsea bahkan beberapa kali dihantam masalah disipliner dan indisen tidak menyenangkan di luar lapangan. Pada 1995, dia dihukum karena menyerang seorang supir taksi di London dan diberi hukuman penjara selama tiga bulan, namun dibatalkan setelah menang di tingkat banding.

Akibat insiden tersebut, ban kapten Wise ditanggalkan oleh manajer Glenn Hoddle. Lalu pada 1999, dia dituduh menggigit pemain RCD Mallorca Marcelino Elena di Piala Winners dan selama 1998/99 dia absen di 15 pertandingan akibat suspensi.



3.Gianfranco Zola
 Salah satu pemain yang turut andil membangun Chelsea adalah Gianfranco Zola. Direkrut Ruud Gullit dari Parma pada 1996, Zola menjadi bagian penting perkembangan The Blues hingga memasuki era 2000-an. Mencetak 80 gol dari 309 pertandingan di semua turnamen, pemain berdarah Italia ini berhasil memenangkan hati fans Chelsea.

Dia menjadi pemain kunci di musim 1996/97, membantu Chelsea memenangkan Piala FA setelah mengalahkan Middlesbrough 2-0 di Wmbley Stadium. Salah satu gol fenomenal Zola adalah ketika melakukan backheel dan berputar 180 derajat sebelum menceploskan bola ke gawang.

Di akhir musim, dia menyabet gelar terbaik versi asosiasi penulis, satu-satunya pemain yang memenangkan penghargaan tersebut tanpa bermain penuh di Liga Inggris dan menjadi pemain pertama Chelsea yang menyabetnya.

Musim berikutnya, Zola membantu The Blues memenangkan tiga trofi tambahan, yaknik Piala Liga, Piala Winners dan Piala Super. Sayang, cedera memaksanya tak masuk starting line-up final Piala Winners kontra Stuttgart di Stockholm tapi dia menjadi pemain pengganti di babak kedua dan mencetak gol penentu kemenangan setelah masuk 30 detik. Di musim yang sama, Zola mencetak hat-trick pertama dalam kemenangan 4-0 atas Derby County di Stamford Bridge pada November 1997.

Tidak ada pemain lain yang mengenakan jersey nomor 25 milik Zola sejak kepergiannya pada 2003. Banyak yang beranggapan nomor tersebut akan dipensiunkan, namun meski kabar itu terus menyeruak pihak Chelsea tidak secara resmi menarik angka tersebut. Sampai pada tahun ini, diumumkan bahwa nomor 25 digunakan Marco van Ginkel.

  


4.Frank Lampard
 Status legenda sudah didapat Frank Lampard, meski sampai sekarang dia masih aktif membela Chelsea. Tak perlu memperdebatkan mengapa Lampard pantas berada dalam daftar legenda The Blues. Selain loyalitas, sederet prestasi individu dan tim diraih pemain internasional Inggris ini.

Bergabung sejak 2001 dari West Ham United, total sudah 11 trofi yang diberikan Lampard untuk Chelsea; tiga di Liga Primer, empat Piala FA, satu Liga Champions, satu Liga Europa, dua Piala Liga dan dua Community Shield. Gelar individu? Jangan ditanya, mulai dari pemain terbaik Liga Primer sampai Man of the Match Liga Europa kala Chelsea keluar sebagai juara musim lalu berhasil disabet Lampard.

Lampard berperan besar membawa Chelsea meraih gelar Liga Champions pertama di musim 2011/12. Di leg pertama semi-final kontra Barcelona, Lampard mencuri bola dari Lionel Messi kemudian memberikan umpan kepada Ramires yang menyuplai bola untuk Didier Drogba, Chelsea menang 1-0. Pada leg berikutnya di Camp Nou, dalam kondisi ketinggalan 2-0 dan tampil dengan 10 pemain sebelum jeda, Lampard memberi assist kepada Ramires yang mengubah kedudukan menjadi 2-2 lalu Fernando Torres mencetak gol tambahan di masa injury time untuk membawa The Blues ke final menghadapi Bayern Munich di Allianz Arena. Lampard pun mengakhiri musim sebagai topskor klub dengan 16 gol di semua kompetisi dan sepuluh assist.

Pada 12 Januari 2013, Lampard mencetak gol penalti dalam kemenangan 4-0 versus Stoke City di Britannia Stadium. Gol ini membuat pemain kelahiran 20 Juni 1978 sebagai toskor kedua sepanjang sejarah dengan total 194 gol, sekaligus menggeser Kerry Dixon di tempat kedua. Pada 17 Maret 2013 kontra West Ham United, Lampard mencetak gol ke-200 setelah menyambar umpan silang  Eden Hazard.

Pemain bernomor punggung delapan ini kemudian menyamai rekoe Bobby Tambling (202) gol lewat sebuah tendangan jarak jauh pada menit 61 yang bersarang di pojok gawang ketika menghadapi Aston Villa pada 11 Mei. Masih di pertandingan yang sama, Lampard mencetak gol kedua dan memecahkan rekor sebagai topskor klub sepanjang sejarah dan laga berakhir 2-1 untuk kemenangan The Blues.

Pada 18 Mei 2013, Lampard menyepakati ekstensi kontrak satu tahun dan mengatakan: "Saya selalu mempertahankan mimpi itu, yakni bertahan di Chelsea"



5.John Terry

Kapten terbaik yang pernah dimiliki Chelsea. John Terry mengapteni The Blues pada periode tersukses sepanjang sejarah klub, mengepak 11 trofi dalam 13 tahun dan bahkan menyabet gelar Pemain Terbaik dengan posisinya sebagai bek tengah di akhir musim 2004/05.

Terry melakoni debut bersama Chelsea pada 28 Oktober 1998 sebagai pemain pengganti di Piala Liga kontra Aston Villa, sementara starter pertama diraihnya di putaran ketiga Piala FA saat menang 2-0 atas Oldham Athletic. Demi mendapat kesempatan reguler, Terry dipinjamkan ke Nottingham Forest pada 2000. Terry baru memulai menancapkan kariernya di Stamford Bridge di musim 2000/01, melakoni 23 pertandingan dan dipilih sebagai pemain terbaik klub saat itu.

Perkembangannya terus berlanjut selama 2001/02 dan menjadi pemain reguler di barisan belakang bersama kapten asal Prancis, Marcel Desailly. Pada 5 Desember 1001, untuk kali pertama Terry mendapat ban kapten, pada laga Liga melawan Charlton Athletic.

Menyusul pensiunnya Desailly, pelatih anyar Jose Mourinho menunjuk Terry sebagai kapten utama klub dan dia berhasil membawa Chelsea menyabet gelar Liga Primer dengan rekor pertahanan terbaik sebagai tim paling banyak clean-sheet dan poin tertinggi dalam sejarah Football League. Singkat cerita, pada 31 Desember 2011 pada laga kandang kontra Aston Villa, Terry mengapteni Chelsea untuk ke-400 kalinya, sebuah rekor tersendiri bagi The Blues.

Sejak membela tim pada 1998, pemain 32 tahun melakoni 474 pertandingan, 55 gol dan total 14 gelar di semua kompetisi. Terry kemudian mengumumkan pensiun dari tim nasional Inggris pada 23 Septem 2012.



PRESTASI CHELSEA FC


Juara Premier League: 2004/05

Ada ekspektasi yang hebat ketika seorang juara Eropa dan sosok yang mengklaim dirinya 'Special One', Jose Mourinho, ditunjuk menjadi manajer menyusul kepergian Claudio Ranieri.
Segalanya diawali dengan baik dengan kemenangan 1-0 atas rival perburuan gelar juara, Manchester United, di Stamford Bridge, dan pada pertengahan Oktober, kami seimbang dengan sang juara bertahan, Arsenal, yang belum terkalahkan.
Sebuah penalti Nicolas Anelka di kandang Manchester City membuat kami kalah untuk pertama kali dan satu-satunya tetapi kami mampu bangkit dengan enam kemenangan beruntun, dan membuat kami unggul dua poin di akhir November.
Kami berkunjung ke Highbury dan dua kali bangkit dari ketertinggalan untuk mendapatkan satu poin berkat gol-gol dari kapten baru kami, John Terry, dan Eidur Gudjohnsen, dan sebuah kemenangan di Hari Tahun Baru di Anfield membuat kami unggul lima poin.
Kemenangan di White Hart Lane di hari ketika Arsenal terpeleset di Bolton dan sebuah kemenangan tipis di kandang Blackburn, di mana tercipta gol cepat Robben dan penyelamatan penalti dari Petr Cech memberikan kami tiga poin, memberikan harapan bahwa musim itu mungkin akan menjadi musimnya Chelsea.
Norwich sempat menakuti juara baru Piala Carling ini ketika mereka menyamakan kedudukan di Carrow Road, tetapi gol di akhir pertandingan dari Mateja Kezman dan Ricardo Carvalho menenangkan kami, apalagi di saat yang sama Man United hanya meraih hasil seri di Crystal Palace, dan setelah mengeliminasi Barcelona dari Liga Champions, kami berada di puncak dengan keunggulan 13 poin di awal April. Tidak ada yang bisa menghentikan Mourinho untuk memenangkan gelar juara liga pertama Chelsea dalam 50 tahun.
Hasil seri melawan Birmingham dan Arsenal memberikan sedikit keraguan, tetapi kami menyambangi Bolton pada 30 April dengan mengetahui bahwa hasil seri akan memberikan kami gelar juara. Dua gol Frank Lampard, dan membuatnya mengantongi 20 gol, memastikan hal itu.
Sang pahlawan yang tak banyak disebutkan, Claude Makelele, mencetak satu-satunya gol setelah gagal mengeksekusi penalti saat kami merayakan gelar juara di The Bridge, dan gol Tiago dari jarak 35 yard membuat kami mengalahkan United di Old Trafford.
Recor pun diciptakan. 95 poin yang kami raih dan catatan kebobolan hanya 15 gol masih belum terpecahkan hingga hari ini. Tantangannya sekarang adalah bagaimana mengulangi capaian itu pada 2006.



Juara Premier League: 2005/06

Kami memulai musim 2005/06 sebagai juara bertahan dan menjadi favorit untuk mempertahankan gelar juara., dan merayakan 100 tahun kami dengan cara yang tidak mengecewakan.
Setelah memastikan gelar Community Shield berkat kemenangan 2-1 atas Arsenal, kami mengunjungi tim yang baru saja promosi, Wigan, di hari pertama musim itu, tetapi kami memerlukan gol Hernan Crespo di masa injury time untuk memberikan kami tiga poin.
Kami memenangi enam pertandingan pertama kami tanpa kebobolan sebelum harus membalikkan keadaan saat menghadapi Aston Villa, dan itu berkat dua gol Frank Lampard. Kemenangan itu lalu diikuti dengan kemenangan 4-1 atas Liverpool di Anfield dan 5-1 atas Bolton.
Everton menjadi tim pertama yang membuat kami gagal meraih poin maksimal dengan menahan kami 1-1 di akhir Oktober. Saat itu, kami sudah unggul sembilan poin di puncak klasemen.
Manchester United memberikan kami kekalahan pertama di musim itu pada awal November lewat gol sundulan Darren Fletcher, tetapi kami mampu bangkit dengan cepat. John Terry mencetak satu-satunya gol di dua pertandingan kandang beruntun melawan Middlesbrough dan Wigan, sebelum Arjen Robben dan Cole menyebabkan kekalahan Arsenal dalam kunjungan terakhir kami ke kandang mereka di Highbury.
2 hasil seri secara beruntun tidak membuat upaya kami untuk mempertahankan gelar juara mengendur, dan pada akhir Januari, kami sudah unggul 14 poin atas rival-rival kami.
Kami mengalami kekalahan 3-0 yang aneh di kandang Middlesbrough pada Februari, kekahalan terbesar di era Mourinho, tetapi kami mampu bangkit. Gol di menit terakhir dari William Gallas memberikan kami kemenangan atas Spurs di Stamford Bridge dan membuat selisih poin dengan rival-rival kami menjadi 18 poin.
Kekalahan di kandang Fulham dan di Manchester United membuat perburuan gelar juara secara matematis masih hidup, tetapi setelah mengalahkan West Ham, Bolton, dan Everton, kami perlu menghindari kekalahan dari United di The Bridge untuk memastikan gelar juara.
Apa yang terjadi adalah penampilan terbaik Chelsea, William Gallas membawa kami unggul di awal laga lewat sundulan dari jarak dekat sebelum Cole berdansa mengitari setengah pertahanan United untuk membuat kami mengontrol pertandingan dengan nyaman, dan Carvalho memastikan kemenangan kami setelah ia maju dan mencetak gol yang membuat kami menang 3-0.
Itu menjadi gol terakhir kami di musim itu, karena setelah itu kami kalah 1-0 dari Blackburn dan Newcastle. Itu berarti kami mengakhiri musim dengan 91 poin, empat poin lebih sedikit daripada musim sebelumnya, dan hanya delapan poin di depan United yang berada di posisi kedua, tetapi gelar juara liga ini dimenangkan dengan nyaman.


Juara Premier League: 2009/10

Gelar juara liga keempat kami hadir setelah penantian empat tahun, sebuah periode yang terhitung pendek jika dibandingkan dengan 50 tahun penantian sebelum gelar juara liga kedua kami yang datang pada tahun 2005, tetapi juga sebuah kelegaan setelah dominasi Manchester United selama tiga musim.
Pertandingan pertama musim tersebut memberikan gambaran bagaimana musim itu bisa berjalan, Didier Drogba membuka keunggulan kami sebelum kami kebobolan, hingga akhirnya pemain asal Pantai Gading itu menyelamatkan pertandingan liga pertama Carlo Ancelotti lewat sebuah gol kemenangan di masa injury time dari sudut yang nyaris tak mungkin.
Kami mendapatkan poin maksimum setelah menjalani enam pertandingan. Spurs pun dikalahkan 3-0 di Stamford Bridge.
Kekalahan pertama kami datang di kandang Wigan, di mana kami harus bermain dengan sembilan pemain, dan diikuti dengan pertandingan di kandang Aston Villa, tetapi kemudian kami bangkit dengan lima kemenangan beruntun..
Menjelang Tahun Baru, kami dalam posisi bagus dalam perburuan untuk gelar juara, dan menghancurkan Sunderland dengan tujuh gol menjadi bukti kuatnya.
Kemenangan atas Arsenal menjadi sorotan utama di bulan Februari kami, yang diwarnai juga dengan kekalahan 4-2 di kandang dari City.
Man United sedang unggul satu poin saat kami bersiap untuk pergi ke Old Trafford, di mana flick Joe Cole membuat kami unggul lebih dahulu sebelum tuan rumah mampu menyamakan kedudukan. Namun Drogba, yang menjadi pemain pengganti, mencetak gol kemenangan dan membuat kami berbalik unggul dua poin, keunggulan yang tidak kami lepaskan meski mendapatkan kekalahan di kandang Spurs pada pertengahan April.
Kami mengakhiri musim dengan apik, meraih tiga kemenangan dari tiga pertandingan. Salomon Kalou mencetak hat-trick saat kami menang 7-0 atas Stoke sebelum sebuah kemenangan yang amat manis di Anfield membuat gelar juara hampir pasti kami dapatkan.
Rintangan terakhir adalah pertandingan melawan Wigan di Stamford Bridge. Nicolas Anelka membawa kami unggul saat laga baru berjalan lima menit, dan keunggulan kami digandakan sebelum jeda pertandingan berkat penalti Frank Lampard. Kalou dan Anelka menambah keunggulan kami sebelum Drogba mencetak hat-trick untuk memastikan gelar Sepatu Emas Premier League untuknya, dan Ashley Cole mengakhirinya untuk membuat skor menjadi 8-0 di masa injury time.
Gelar juara berhasil diraih dengan gaya, dengan menghasilkan rekor 103 gol dalam 38 pertandingan, dan sebuah gelar Sarung Tangan Emas bagi Petr Cech, yang 17 kali tidak kebobolan di sepanjang musim.









Juara Premier League: 2014/15

Chelsea kembali menjadi juara!
Pasukan Jose Mourinho terus memuncaki klasemen sejak awal musim dan menyegel gelar juara saat masih menyisakan tiga laga di tangan setelah menang 1-0 atas Crystal Palace di Stamford Bridge.
The Blues mengawali musim ini dengan empat kemenangan beruntun, termasuk kemenangan dramatis 6-3 dan 4-2 dengan Everton dan Swansea berturut-turut. Kekalahan pertama kita tiba di bulan Desember, di Newcastle, namun kita berhasil mengalahkan Arsenal, Liverpool, dan Tottenham.
Juara bertahan Man City terus menguntit kita sejak awak Januari namun respon para pemain sangat luar biasa. Di 15 laga berikutnya, kita meraih 11 kemenangan dan empat imbang sehingga membuat the Blues unggul 16 poin di puncak klasemen.
Gelar juara ini merupakan hasil kerja keras tim, meski enam pemain kita – Branislav Ivanovic, Gary Cahill, John Terry, Nemanja Matic, Eden Hazard, dan Diego Costa – masuk ke dalam pilihan PFA Team of the Year. Hazard malah menerima penghargaan utama di Inggris.
Pemain lainnya pun tak kalah cemerlang, Thibaut Courtois di bawah gawang, Cesc Fabregas di lapangan tengah, sementara Cesar Azpilicueta sangat bisa diandalkan. Willian, Oscar, Loic Remy dan Didier Drogba selalu menjadi  tumpu serangan yang selalu memberikan ancaman bagi lawan.
Kualitas permainan yang ditampilkan, terutama di paruh pertama musim, merupakan kualitas terbaik yang pernah dilihat di Stamford Bridge. Dengan penampilan seperti ini, Mourinho beserta para pemainnya layak disebut sebagai juara.


 

Juara Premier League: 2016/17

Michy Batshuayi, striker yang direkrut pada musim panas lalu, yang harus menunggu dengan sabar untuk mendapat giliran bermain di musim ini, bangkit dari bangku cadangan dan berhasil mencatatkan namanya di dalam sejarah Chelsea berkat gol kemenangan yang dicetaknya, yang memastikan gelar juara liga keenam dalam sejarah kami, atau kelima di era Premier League.
Tembakan jarak dekat pemain asal Belgia di menit 82 akhirnya sukses membongkar pertahanan kuat lawan tapi tak ada yang bisa berkata bahwa kami tidak layak atas tiga poin vital itu, juga tidak ada yang bisa berkata bahwa pasukan Antonio Conte tidak layak menjadi juara liga Inggris musim 2016/17.
Adalah tim tamu dari London yang lebih banyak memberi ancaman di the Hawthorns tapi seperti yang sudah diperkirakan, kami berhadapan dengan tim yang kuat secara organisasi permainan dan suka menumpuk banyak pemain di lini pertahanan. Victor Moses memaksa kiper lawan melakukan penyelamatan di awal babak kedua, tak lama sebelum menit-menit paling membahayakan dari Albion. Thibaut Courtois juga harus melakukan penyelamatan apik di awal laga tapi setelah itu tekanan lebih banyak dilakukan oleh tim tamu dan the Baggies secara perlahan mulai kendor.
Kami memastikan gelar juara dengan masih menyisakan dua laga lagi, dan berarti pada Selasa dan Minggu depan menjadi masa pesta di Stamford Bridge, sebelum kemudian berjuang meraih juara ganda di Wembley akhir bulan ini.
Meski sudah bisa bermain usai sembuh dari cedera dan sempat absen selama satu laga, N’Golo Kante dicadangkan bersama Batshuayi dan rekan-rekannya. Seperti yang sudah diperkirakan, Cesc Fabregas kembali mendapatkan tempatnya setelah penampilan apiknya di Middlesbrough Selasa dini hari lalu. Selain itu, tidak ada perubahan pada tim yang mengincar gol.

Nyanyian “Antonio, Antonio” terdengar keras sebelum kick-off dimulai dengan versi the Liquidator diputar kemudian sebelum laga dimulai, yang diapresiasi dengan baik oleh kedua kubu suporter. Dan permainan pun dimulai!
Courtois langsung beraksi dengan mementahkan tandukan Salomon Rondon. Striker bertubuh besar itu berhasil menerima bola yang jatuh di depan David Luiz.
Pedro mendapat setengah peluang ketika sebuah umpan panjang mendarat di bahunya namun ia gagal mengontrol bola dengan baik. Diego Costa menerima bola di kotak penalti lalu menembak namun bisa diblok lawan. Tembakan Pedro beberapa saat kemudian melambung jauh.
Di menit ke-10 tercipta sebuah pergerakan yang sangat baik – Cesar Azpilicueta mengirim umpan jitu ke Diego Costa yang meneruskan bola ke Eden Hazard yang kemudian menembak bola tersebut meski masih bisa diblok lawan. Menyusul ketakutan di beberapa menit awal, adalah the Blues, yang mengenakan seragam hitam kuning, yang mengendalikan permainan.


Kami sempat kecolongan serangan balik lawan yang memanfaatkan tendangan sudut kami yang gagal, namun umpan James McClean bergulir ke belakang Rondon yang sedang berlari.
Di menit 15, tendangan bebas Chelsea yang telah dilatih keras tampak akan membuahkan gol namun tembakan memantul tanah Pedro yang sempat terdefleksi pemain the Baggies masih melebar.
Tak lama kemudian kami mendapat hadiah tendangan bebas lagi di dekat area penalti Albion akibat pelanggaran kepada Moses – yang membuahkan kartu kuning bagi McClean. Eksekusi bola mati itu jatuh ke Cary Cahill di tiang jauh yang kembali diblok – tema yang sama dengan babak pertama sebelumnya.
Dua peluang Hazard di pertengahan babak pertama, satu di dalam kotak penalti dan satu di luar, membuat kami menahan napas. Tekel kedua, oleh Allan Nyom, mengenai pergelangan kaki pemain bernomor punggung 21 itu dan si pemain tampak kesakitan. Beruntung, ia dengan cepat kembali dan berlari ke lini pertahanan the Baggies.
McClean, yang sudah dikartu kuning, sukses memblok Moses dan kembali memberikan tendangan bebas di sisi kanan lapangan meski umpan Fabregas kemudian disundul ke sekeliling kota, tak ada peluaung gol yang tercipta. Fabregas kemudian menembak dari jarak 20 yard yang hanya melebar tipis. Jam menunjukkan waktu sudah berjalan selama 32 menit.
Sam Field menjadi pemain kedua the Baggies yang dikartu kuning karena menjatuhkan Pedro dengan menariknya dari belakang. Pemain Spanyol itu sebelumnya berhasil meloloskan diri dari pengawalan pemain berpengalaman Darren Fletcher dengan cara yang cukup super. Pedro kembali menembah portofolionya lewat tembakan jarak jauh yang melebar.
The Blues jarang mendapat ancaman di babak pertama; David Luiz bergerak cepat untuk memotong umpan McClean ke muka gawang. Babak pertama diawali dan diakhiri dengan cara yang sama, di mana pasukan Tony Pulis menyerang gawang kami, tapi pasukan Conte bertahan dengan baik. Yang menjadi pertanyaan adalah, karena kami berhasil menang di Stamford Bridge Desember lalu, apakah kami bisa membongkar pertahanan lawan di babak kedua.
Moses nyaris melakukannya di menit 46, ketika tembakannya masih bisa ditepis Ben Foster sambil menjatuhkan badan. Tembakan Diego Costa kemudian juga mentah di tangan kiper lawan.

Tak lama kemudian Fabregas melepas tembakan yang hanya melebar tipis dari gawang. Tembakan itu didahului dengan serangan Chelsea yang kembali mentah di lini pertahanan lawan. Pasukan Conte mulai menaikkan tempo.
The Baggies sedikit beruntung ketika umpan silang Hazard – yang mendapat operan dari Fabregas – yang dibelokkan ke gawang mereka – memberi alarm bagi lawan. Setelah itu tembakan keras Moses masih mengarah tepat ke Foster.
Para pendukung tuan rumah seringkali berang ketika keputusan wasit menguntungkan Chelsea, tapi kemudian Hazard dilanggar dua kali dalam waktu singkat. Sayangnya, kami tidak bisa memanfaatkan tendangan bebas dengan baik. Waktu semakin berkurang.
Setelah tubrukan dengan Diego Costa membuat Gareth McAuley terpaksa ditarik keluar, West Brom terpaksa melakukan pergantian ketiganya saat laga baru berjalan lebih kurang satu jam. Sebaliknya, Conte belum melirik ke pemain-pemain cadangannya, meski kemudian, ketika melakukannya, ia memberikan dampak yang luar biasa.
Di menit 70, muncul sebuah momen menjanjikan ketika Rondon berhasil lolos dari pengawalan David Luiz dan menggiring bola ke arah gawang, tapi, pertama Cahill, lalu Azpilicueta, bisa mengejar dan mengepungnya. Pertahanan yang hebat!
Marc Wilson, yang baru saja masuk ke lapangan, mendapat peringatan setelah memotong serangan balik Moses. Namun Chelsea harus kembali waspada ketika tembakan Naser Chadli melebar.
Willian dan Michy Batshuayi dimasukkan untuk menggantikan Hazard dan Pedro dengan waktu tersisa 15 menit lagi. Batshuayi akhir berada di momen dan tempat yang benar ketika para penggemar Chelsea di stadion itu mulai berpikir kemenangan tidak akan datang malam ini.
Gol emas muncul setelah serangan bertubi-tubi Chelsea, di mana Alonso menyundul bola kembali ke arah pergerakan Cahill. Dari luar kotak penalti, kapten mencoba meraih kejayaan namun tembakannya masih gagal. Azpilicueta, yang menikmati laga hebat, maju untuk menyambut bola di kotak enam yard. Batshuayi menembak dan blok Foster tidak cukup kuat untuk menghalangi. Para Suara para pendukung semakin lantang. Selebrasi pun dimulai!
Courtois melakukan satu penyelamatan lagi di masa perpanjangan waktu namun bendera offside diangkat  lebih dulu. Tak ada yang bisa menghentikan Chelsea sekarang. Seusai peluit akhir pertandingan, para pemain, staf dan penggemar bersatu dalam momen besar itu, terus dirayakan, terus dan terus...
 Chelsea (3-4-3): Courtois; Azpilicueta, David Luiz, Cahill (k); Moses ( Zouma 86) Fabregas, Matic, Alonso; Pedro (Batshuayi 75), Diego Costa, Hazard (Willian 75).
Cadangan yang tidak dimainkan Begovic, Terry, Ake, Kante.
Pencetak gol 
Batshuayi 82

West Brom (4-1-4-1): Foster; Dawson, McAuley (M Wilson 64), Evans, Nyom; Fletcher (k); Brunt, Livermore, Field (Yacob 51), McClean (Chadli 59); Rondon. Cadangan yang tidak dimainkan Myhill, Morrison, Robson-Kanu, Leko. Kartu kuning McClean 20, Field 36, M Wilson 71.
Wasit Michael Oliver Penonton 25.367

TERIMA KASIH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar